Minggu, 06 November 2016

Mualaf Victoria: Dari Keyakinan Pagan Menuju Islam Kaffaah

Assalamu’alaikum. Namaku Victoria. Pertama kali aku belajar Islam yaitu di bulan Februari 2014. Saat itu orang menganggap aku menganut peyakinan Pagan. Tapi entah mengapa, aku merasa ada yang salah dengan semua ini. Aku pun kemudian tertarik untuk mempelajari Islam.

Di agama yang sama sekali baru ini yaitu Islam, aku mulai  belajar tentang cara berpakaian mereka yaitu seputar hijab, niqab dan burqa. Kemudian barulah aku mempelajari tentang hal lainnya seperti keimanan di dalam Islam dan apa saja yang diimani oleh Muslim. Aku ingin mempelajari Islam secara keseluruhan.

Dalam proses mengenal Islam lebih baik, aku bertemu dengan seorang muslimah yang cantik dan baik. Namanya Shaza. Aku mengenalnya lewat situs World Hijab Day. Dialah yang banyak membantu dalam perjalananku untuk memahami Islam.

Aku terus mempelajari Islam hingga di satu titik aku merasa bahwa aku mulai mempercayai adanya Tuhan. Satu rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Waktu pun berlalu, saat itu bulan Juni 2014. Aku mulai mengakui bahwa Islam adalah jalan kebenaran.

Bertepatan saat itu, Shaza mengirimiku Al Quran terjemahan bahasa Inggris. Aku pun membacanya. Isinya cukup membuatku terkejut dan merasa bahwa Tuhan sedang mengujiku. Isinya cukup membuatku ‘tertekan’ tapi pada saat yang sama aku tak bisa berhenti membacanya. Bahkan aku merasa mulai mencintai kitab ini.

    ...Pertanyaanku dulu yang semula ‘Bagaimana mungkin Tuhan itu ada?’ berubah menjadi ‘Bagaimana mungkin Tuhan itu TIDAK ada?’...

Al Quran mengajariku bahwa penyerahan diri secara total adalah cara untuk menerima keberadaan Tuhan. Tuhan dalam hal ini yang bernama Allah begitu Mahabesar sungguh tak bisa dibandingkan dengan apapun jua. Pertanyaanku dulu yang semula ‘Bagaimana mungkin Tuhan itu ada?’ berubah menjadi ‘Bagaimana mungkin Tuhan itu TIDAK ada?’

Di bulan Juli, aku memutuskan untuk memakai hijab sepanjang hari dan mulai berpikir untuk masuk Islam. Keyakinanku dalam hal ini sudah mencapai 90%. Aku pun ikut hadir salat Jumat di masjid dekat tempatku tinggal. Itu adalah pertama kalinya aku berdoa seperi muslim lainnya berdoa. Dan saat itu adalah pertama kalinya juga aku berada di dalam masjid. Setelah hari itu aku semakin yakin 100% bahwa aku akan masuk Islam dan memakai hijab selamanya.

Tak butuh waktu lama, aku pun bersyahadat dan masuk Islam. Aku merasa semua perubahan dan perjalanan mencari iman ini sungguh menakjubkan. Subhanallah!

Islam telah menjadikanku menjadi sosok yang lebih baik. Aku menjadi pribadi yang lebih sederhana, lebih peduli terhadap sesama, dan lebih mudah dalam memberi. Aku tidak peduli apa yang dikatakan orang tentangku. Itu karena aku mencintai Allah, Islam, hijabku, dan jalan kebenaran yang sedang kutempuh ini.

Alhamdulillah orang-orang yang kucintai mendukung keputusanku ini dengan sepenuhnya. Sungguh, tak ada yang bisa diucapkan kecuali rasa syukur yang dalam dan itu semua tertuju hanya untuk Allah saja. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar